Tips Make up Natural Untuk Remaja
MAKE UP NATURAL yang tepat tentu membuat seorang
gadis remaja terlihat cantik dan menarik. Tapi kalau salah, penampilan mereka
terlihat berlebihan. Bahkan bisa berantakan.
Orang sebetulnya tak perlu menggunakan make up yang tebal dan berlebihan.
Apalagi bagi yang remaja putri kayak kita ni. pake Yang natural saja. Make up
natural adalah make up berwarna lembut, seperti cokelat, krem, pink, dan
oranye. Make upmake up yang tebal dan berlebihan. Meskipun ia ingin menghadiri
suatu acara. Make up seperti itu cocok untuk remaja. Dengan demikian, mereka
tak perlu menggunkan beraneka macam warna2 ngejreng, yang jika salah pemilihan
warnanya, malah bisa bikin kita kayak badut.
Hal penting yang harus diperhatikan adalah karakter wajah. Jika karakter wajah
keras dan tegas, sebaiknya hindari warna-warna eye shadow yang terang dan
shading yang banyak. Lebih baik, gunakan warna yang sangat soft untuk
melembutkan karakter dari wajahnya yang tegas. Selain itu, mesti diperhatikan
juga bahan kosmetik. Kosmetik yang mengandung bahan kimia yang keras akan
mengiritasi kulit.
Berikut ini tahap-tahapnya:
Concealer
Setelah itu, tambahkan concealer yang warnanya setingkat lebih terang daripada
warna kulit. Oleskan concealer di bawah mata atau di atas noda.
Foundation
Gunakan foundation yang setingkat di bawah warna kulit. Ada cara khusus untuk
mendapatkan warna foundation yang tepat yaitu dengan cara mengoleskan
foundation pada pipi dan mengetesnya di bawah sinar lampu.
Bedak padat
Bedak dapat membuat kulit terlihat tidak mengkilat karena minyak atau karena
foundation. Untuk kulit berminyak, hindari bedak yang padat karena bedak padat
mengandung minyak yang tinggi. Sebaiknya bedak padat diganti dengan bedak
tabur.
Eyeshadow
Warna eyeshadow terang berguna untuk highlight dan yang gelap berguna sebagai
bayangan mata. Untuk remaja, pada bagian kelopak mata dapat digunakan
warna-warna eyeshadow yang soft seperti cokelat atau krem. Cara memakainya pun
cukup mudah. Oleskan eye shadow berwarna cokelat pada seluruh kelopak mata,
mulai dari ujung mata bagian dalam, lalu oleskan warna gelap di bagian atasnya
sebagai bayangan. Pada bagian tulang alis, dapat dioleskan warna terang sebagai
highlight. Kemudian ratakan dengan kuas eyeshadow.
Eyeliner
Eyeliner berfungsi membingkai mata. Gunakan eyeliner pada bagian atas dan bawah
mata. Dapat juga digunakan eyeliner berwarna putih untuk bagian bawah mata. Gunakan
eyeliner pada bagian atas mata, dimulai dari bagian dalam hingga bagian luar,
dan usahakan agar eyeliner tidak terputus. Gunakan selalu eyeliner waterproof
supaya tidak luntur jika terkena air mata atau keringat.
Maskara
Sebelum memakai maskara, jepit bulu mata dengan penjepit bulu mata, tahan
selama beberapa detik, kemudian oleskan maskara mulai dari bagian tengah bulu
mata, lalu pada bagian bawah dan ke atas secara zig-zag untuk mendapatkan hasil
yang natural.
Blush on
Blush on memberikan warna pada bagian pipi. Atau memberikan rona segar pada
bagian wajah. Warna blush on untuk remaja harus senatural mungkin. Yang warna
kulitnya putih atau terang, gunakan blush on yang lebih terang, seperti warna
pink muda. Sedangkan yang memiliki kulit cenderung gelap, pilih warna pink
gelap atau kecokelatan.
Lipstik
Pilih warna lipstik yang sesuai dengan warna kulit. Untuk yang memiliki kulit
putih, pilih warna pink dan warna peach. Yang memiliki kulit cenderung kuning
dapat memilih lipstik warna cokelat dan oranye bata. Yang memiliki kulit
cokelat dapat memilih lipstik warna bronze dan orange gelap. Dan yang berkulit
gelap dapat menggunakan lipstik berwarna plum dan merah.
SUMBER : BETELDA
MACAM-MACAM TARI TRADISIONAL YOGYAKARTA
Jumat, 24 Februari 2017
CARA MENINGKATKAN SEMANGAT BELAJAR BAGI REMAJA!! PINTAR WHY NOT?
Tips, Cara Meningkatkan Semangat Belajar
TIPS, CARA MENINGKATKAN SEMANGAT BELAJAR
Tips, Cara Meningkatkan Semangat Belajar - Setiap orang yang belajar perlu mendapatkan suntikan motivasi belajar. Pada dasarnya motivasi belajar merupakan hal yang bersifat individual karena setiap individu akan memiliki motivasi yang berbeda-beda dalam aktivitas belajarnya. Semakin banyak faktor motivasi belajar, maka semakin tinggi keinginan untuk memulai aktivitas belajar dengan antusias. Namun, tergantung kemauan dan kesiapan dari setiap individu. Tapi perlu diketauhui bahwa anda adalah orang yang ingin berhasil, dan orang yang berhasil adalah orang yang mampu mempertahankan semangatnya dikala orang lain hiang semangatnya.
Motivasi belajar dengan aktivitas belajar dapat bersifat positif atau negatif. Hubungan antara keduanya mempunyai rentang dari lemah sampai kuat. Hubungan yang kuat menunjukkan bahwa motivasi belajar tersebut mempengaruhi kemauan individu dengan meningkatkan semangat belajar.
MOTIVASI BELAJAR DIBAGI DUA FAKTOR:
1. Motivasi internalMotivasi ini berasal dari dalam diri individu atau kesadaran diri akan pentingnya belajar untuk mengembangkan dirinya dan bekal untuk menjalani kehidupan. Motivasi internal sulit ditumbuhkan daripada motivasi eksternal. Namun motivasi internal ini akan menimbulkan suatu kepercayaan diri dalam diri tiap individu sehingga mereka akan bersikap positif bahwa mereka bisa melakukannya dengan kemauan dan kemampuan sendiri.
2. Motivasi eksternal
Motivasi ini berasal dari dorongan dari luar atau rangsangan yang mempengaruhi diri individu. Motivasi eksternal ini bisa dipicu oleh beberapa faktor yaitu:
- Ketakutan atau hukuman
- Penghargaan/pujian/reward
- Memahami pentingnya belajar itu sendiri
Cara untuk meningkatkan motivasi diri agar semangat belajar adalah:
- Bergaul dengan orang yang rajin belajar. Bergaul dengan orang yang rajin belajar mempunyai dampak yang positif. Kita bisa menganalogikannya orang yang bergaul dengan pandai besi atau penjual minyak wangi. Jika kita bergaul dengan pandai besi maka kita akan kecipratan bau bakaran besi. Sebaliknya jika kita bergaul dengan penjual minyak wangi maka akan kecipratan harum minyak wangi.
- Bergaul dengan orang yang senang belajar. Bergaul dengan orang yang senang belajar, kita juga akan tertular untuk senang belajar. Ini dikarenakan stimulus-stimulus yang dibawa oleh orang yang senang belajar mempengaruhi psikologis orang yang tertular.
- Bergaul dengan orang yang berprestasi. Sama halnya bergaul dengan orang yang senang belajar dan orang yang rajin belajar, kita akan turut menyenangi dan bersemangat untuk belajar. Orang yang berprestasi akan menjadi sebuah pandangan atau tantangan bagi kita agar kita optimis bisa melebihi prestasi orang tersebut. Pasti akan muncul dalam pikiran kita “Dia bisa berprestasi, aku juga pasti bisa”
- Membuat sebuah reward atau hukuman. Dengan adanya reward atau hukuman akan memicu motivasi kita agar tidak gagal atau lalai dalam belajar. Ini mungkin sedikit memaksa dan bersifat sementara tetapi ini juga bisa membangkitkan motivasi kita untuk belajar.
- Menonton film motivasi atau membaca novel motivasi. Membaca novel atau menonton film yang membuat kita termotivasi akan merangsang kerja pikir otak kita. Misal, membaca novel Laskar Pelangi atau menonton film 3Idiot.
- Menanamkan kemauan atau niat yang tinggi untuk belajar. Jika di awal kita sudah mempunyai kemauan dan niatan yang tinggi maka kita akan menjalankan segala hal yang membuat kita senang belajar.
- Menempelkan kata kata motivasi di dinding kamar. Memang ini agak sepele sih tapi jika kata kata motivasi yang tertempel itu kita lihat terus dan menjadikan kata kata itu sebuah motivasi untuk tiap harinya.
Tips Cara Meningkatkan Semangat Belajar tiap orang berbeda beda. Dan penjelasan di atas merupakan sebagian kecil dari cara cara meningkatkan gairah untuk belajar. Ingat!! Belajar itu bukanlah belajar tentang pelajaran atau mata kuliah yang ada dalam pendidikan formal tapi belajar bisa dimana saja, kapan saja dan banyak sekali aplikasinya.
sumber : Fakta Remaja
Rabu, 01 Februari 2017
MACAM-MACAM TARI TRADISIONAL YOGYAKARTA
6 Tari Tradisional Yogyakarta | tradisikita.my.id -
Yogyakarta!!! Siapa yang belum pernah berkunjung ke Kota Gudeg ini??
Hayoooo acungkan jari..heheheh. Malioboro, keraton Yogya, Pantai
Parangtritis, Kaliurang ehm... apa lagi ya yang khas Yogyakarta? Tari
Tradisional nya!!! Ada yang tahukah tari tradisional Yogyakarta?
Tarian daerah yogyakarta adalah salah satu yang khas dari Kota
Pelajar ini Sobat. Rasanya kurang lengkap tradisikita.my.id jika belum
mengupas mengenai jenis tari-tarian daerah dari Yogyakarta. Atau
jangan-jangan adik-adik, kakak-kakak, dan Sobat setia tradisikita saat
ini memang lagi bolak balik mencari artikel mengenai tari tradisional
Yogyakarta ini? Langsung saja Sobat, dibawah ini kita akan segera
mengenal 6 tarian tradisional Yogyakarta.
1. Tari Tradisional Yogyakarta - Tari Golek Ayun-Ayun
Tari Golek Ayun-ayun yang merupakan salah satu tarian tradisional
Yogyakarta yang diciptakan oleh (Alm) KRT Sasmita Dipura (Romo Sas).
Tarian ini ditampilkan untuk menyambut tamu kehormatan dan biasanya
dibawakan oleh dua orang penari. Gerakannya sangat lembut dan penuh
makna. seolah sang penari sedang bersolek. Gerakan yang lain juga
memperlihatkan seolah ia tengah menyulam.
Penari golek ayun-ayun mengenakan balutan baju beludru hitam serasi
dipadankan dengan bawahan kain batik putih. Mahkota merak bersayap merah
muda tambah mempercantik penampilan sang penari
Tarian ini dapat disaksikan setiap hari Minggu di Pendapa (Bangsal) Sri
Manganti, Keraton Jogjakarta dari pukul 10.00 WIB sampai dengan 12.00
WIB. Biasanya ada tiga jenis tarian yang ditampilkan. Tari Golek
Ayun-ayun, Beksan Srikandi Suradewati dan Sendratari Arjuna Wiwaha.
2. Tari Tradisional Yogyakarta - Tari Beksan Srikandi Suradewati
Tari Beksan Srikandi Suradewati adalah tari tradisional Yogyakarta yang
menceritakan tentang peperangan Dewi Suradewati dengan Dewi Srikandhi
yang diambil dari serat Mahabaratha.
Suradewati adalah adik Prabhu Dasalengkara yang ingin menjadikan Dewi Siti Sendari sebagai istrinya, maka Suradewati diutus oleh kakaknya untuk melamarkan Dewi Siti Sendari untuknya. Pada kenyataannya Dewi Siti Sendari telah dijodohkan dengan Raden Abimanyu. Melihat kenyataan seperti ini, Suradewati tetap memaksa menyunting Dewi Siti Sendari, maka terjadilah perseteruan antara Suradewati melawan Dewi Srikandhi, yang membela Raden Abimanyu. Dalam peperangan, ternyata Dewi Srikandhi lebih unggul dan berakhir dengan kemenangannya.
Tarian ArjunaWiwaha adalah salah satu tarian tradisional yang dipentaskan di Keraton Yogyakarta. Tari Arjuna Wiwaha menceritakan ketika Arjuna yang bertapa di Indrakila mengalami berbagai macam godaan.
Salah satu godaannya adalah ketika Ia diuji oleh para Dewa dengan mengirim tujuh orang bidadari yang diperintahkan untuk menggoda Arjuna agar gagal dalam pertapaannya. Namun karena keteguhan hatinya, para bidadari tidak berhasil menggoda Arjuna, maka Indra datang sendiri menyamar menjadi seorang Brahmana tua. Mereka berdiskusi soal agama dan Indra menyatakan jati dirinya dan pergi.
Lalu setelah itu ada seekor babi yang datang mengamuk dan Arjuna memanahnya. Tetapi pada saat yang bersamaan ada seorang pemburu tua yang datang dan juga memanahnya. Ternyata pemburu ini adalah Batara Siwa.
Setelah itu Arjuna diberi tugas untuk membunuh Niwatakawaca seorang raksasa yang mengganggu kahyangan. Arjuna berhasil dalam tugasnya dan diberi anugerah oleh para Dewa dengan diperbolehkan mengawini tujuh bidadari ini.
Langen Mandra Wanara adalah salah satu bentuk drama tari Jawa yang mempergunakan materi tari tradisi klasik gaya Yogyakarta. Drama tari yang menggambarkan banyak wanara (kera) dan berfungsi sebagai hiburan ini merupakan perkembangan dari drama tari yang telah ada, yaitu Langendriya yang bersumber dari Serat Damarwulan. Keduanya, baik Langendriya maupun Langen Mandra Wanara, disajikan dalam bentuk tari dengan posisi jengkeng atau jongkok1) disertai dengan dialog yang berupa tembang macapat. Bedanya, yang sekaligus merupakan perkembangannya, adalah lakon yang dibawakan. Jika lokan yang dibawakan dalam tari drama Langendriya bersumber dari ceritera yang lain, maka Langen Mandra Wanara bersumber dari cerita Ramayana, seperti: Subali Lena, Senggana Duta, Rahwana Gugur, dan lain sebagainya.
Suradewati adalah adik Prabhu Dasalengkara yang ingin menjadikan Dewi Siti Sendari sebagai istrinya, maka Suradewati diutus oleh kakaknya untuk melamarkan Dewi Siti Sendari untuknya. Pada kenyataannya Dewi Siti Sendari telah dijodohkan dengan Raden Abimanyu. Melihat kenyataan seperti ini, Suradewati tetap memaksa menyunting Dewi Siti Sendari, maka terjadilah perseteruan antara Suradewati melawan Dewi Srikandhi, yang membela Raden Abimanyu. Dalam peperangan, ternyata Dewi Srikandhi lebih unggul dan berakhir dengan kemenangannya.
3. Tari Tradisional Yogyakarta - Tari Arjuna Wiwaha
Tarian ArjunaWiwaha adalah salah satu tarian tradisional yang dipentaskan di Keraton Yogyakarta. Tari Arjuna Wiwaha menceritakan ketika Arjuna yang bertapa di Indrakila mengalami berbagai macam godaan.
Salah satu godaannya adalah ketika Ia diuji oleh para Dewa dengan mengirim tujuh orang bidadari yang diperintahkan untuk menggoda Arjuna agar gagal dalam pertapaannya. Namun karena keteguhan hatinya, para bidadari tidak berhasil menggoda Arjuna, maka Indra datang sendiri menyamar menjadi seorang Brahmana tua. Mereka berdiskusi soal agama dan Indra menyatakan jati dirinya dan pergi.
Lalu setelah itu ada seekor babi yang datang mengamuk dan Arjuna memanahnya. Tetapi pada saat yang bersamaan ada seorang pemburu tua yang datang dan juga memanahnya. Ternyata pemburu ini adalah Batara Siwa.
Setelah itu Arjuna diberi tugas untuk membunuh Niwatakawaca seorang raksasa yang mengganggu kahyangan. Arjuna berhasil dalam tugasnya dan diberi anugerah oleh para Dewa dengan diperbolehkan mengawini tujuh bidadari ini.
4. Tari Tradisional Yogyakarta - Tari Langen Mandra Wanara
Langen Mandra Wanara adalah salah satu bentuk drama tari Jawa yang mempergunakan materi tari tradisi klasik gaya Yogyakarta. Drama tari yang menggambarkan banyak wanara (kera) dan berfungsi sebagai hiburan ini merupakan perkembangan dari drama tari yang telah ada, yaitu Langendriya yang bersumber dari Serat Damarwulan. Keduanya, baik Langendriya maupun Langen Mandra Wanara, disajikan dalam bentuk tari dengan posisi jengkeng atau jongkok1) disertai dengan dialog yang berupa tembang macapat. Bedanya, yang sekaligus merupakan perkembangannya, adalah lakon yang dibawakan. Jika lokan yang dibawakan dalam tari drama Langendriya bersumber dari ceritera yang lain, maka Langen Mandra Wanara bersumber dari cerita Ramayana, seperti: Subali Lena, Senggana Duta, Rahwana Gugur, dan lain sebagainya.
Untuk dapat mementaskan Langen Mandra Wanara dibutuhkan sekitar 45 orang
yang terdiri dari 30 orang pemain, 13 orang penabuh gamelan, satu orang
waranggana, dan satu orang dalang. Fungsi dalang adalah sebagai
pengatur laku dan membantu para aktor dalam penyampaian cerita dengan
melakukan suluk (monolog). Kostum dan make up yang dipakai selama
pertunjukan mengikuti patron wayang kulit.
Pertunjukan Langen Mandra Wanara biasanya diadakan pada saat ada
upacara-upacara, seperti perkawinan dan hari-hari besar lainnya.
Pertunjukkan yang kurang lebih memakan waktu tujuh jam ini dilakukan
pada malam hari dan biasanya bertempat di pendopo dengan penerangan
lampu petromaks atau listrik. Pertunjukan Langen Mandro Wanara biasanya
dilengkapi dengan alat musik gamelan Jawa lengkap (pelog dan selendro).
Kostum dan make up yang dipakai juga mengikuti patron wayang kulit.
Dalam menyampaikan ceritera para pemain menggunakan dialog yang
dilakukan dengan nembang (menyanyi) sedangkan aktivitasnya di panggung
diwujudkan melalui tarian yang dilakukan dengan jengkeng (berdiri di
atas lutut). Pertunjukan Langen Mondro Wanoro ini menggunakan konsep
pentas yang berbentuk arena dan biasanya dilakukan di pendopo.Sebagai
alat penerangan kini sudah dipergunakan petromak.
Alat musik yang dipakai adalah gamelan Jawa lengkap yaitu pelog dan
slendro, atau slendro saja.
5. Tari Tradisional Yogyakarta - Tari Angguk
Kesenian Angguk merupakan satu dari sekian banyak jenis kesenian rakyat
yang ada di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Kesenian angguk
berbentuk tarian disertai dengan pantun-pantun rakyat yang berisi
pelbagai aspek kehidupan manusia, seperti: pergaulan dalam hidup
bermasyarakat, budi pekerti, nasihat-nasihat dan pendidikan. Dalam
kesenian ini juga dibacakan atau dinyanyikan kalimat-kalimat yang ada
dalam kitab Tlodo, yang walaupun bertuliskan huruf Arab, namun dilagukan
dengan cengkok tembang Jawa. Nyanyian tersebut dinyanyikan secara
bergantian antara penari dan pengiring tetabuhan. Selain itu, terdapat
satu hal yang sangat menarik dalam kesenian ini, yaitu adanya pemain
yang “ndadi” atau mengalami trance pada saat puncak pementasannya.
Sebagian masyarakat Yogyakarta percaya bahwa penari angguk yang dapat
“ndadi” ini memiliki “jimat” yang diperoleh dari juru-kunci pesarean
Begelen, Purworejo.
Tarian yang disajikan dalam kesenian angguk terdiri dari dua jenis, yaitu:
- Tari ambyakan, adalah tari angguk yang dimainkan oleh banyak penari. Tarian ambyakan terdiri dari tiga macam yaitu: tari bakti, tari srokal dan tari penutup; dan
- Tari pasangan, adalah tari angguk yang dimainkan secara berpasangan. Tari pasangan ini terdiri dari delapan macam, yaitu: tari mandaroka, tari kamudaan, tari cikalo ado, tari layung-layung, tari intik-intik, tari saya-cari, tari jalan-jalan, dan tari robisari.
Pada mulanya angguk hanya dimainkan oleh kaum laki-laki saja. Namun,
dalam perkembangan selanjutnya tarian ini juga dimainkan oleh kaum
perempuan. Para pemain angguk ini mengenakan busana yang terdiri dari
dua macam, yaitu busana yang dikenakan oleh kelompok penari dan busana
yang dikenakan oleh kelompok pengiring. Busana yang dikenakan oleh
kelompok penari mirip dengan busana prajurit Kompeni Belanda, yaitu: (1)
baju berwarna hitam berlengan panjang yang dibagian dada dan punggunya
diberi hiasan lipatan-lipatan kain kecil yang memanjang serta
berkelok-kelok; (2) celana sepanjang lutut yang dihiasi pelet vertikal
berwarna merah-putih di sisi luarnya; (3) topi berwarna hitam dengan
pinggir topi diberi kain berwarna merah-putih dan kuning emas. Bagian
depan topi ini memakai “jambul” yang terbuat dari rambut ekor kuda atau
bulu-bulu; (4) selendang yang digunakan sebagai penyekat antara baju dan
celana; (5) kacamata hitam; (6) kaos kaki selutut berwarna merah atau
kuning; dan (7) rompi berwarna-warni.
Sedangkan busana yang dikenakan oleh kelompok pengiring adalah: (1) baju biasa; (2) jas; (3) sarung; dan (4) kopiah.
Peralatan musik yang digunakan untuk mengiringi tari Angguk merupakan musik dari berbagai alat musik tradisional Yogyakarta diantaranya adalah: (1) kendang; (2) bedug; (3) tambur; (4) kencreng; (5) rebana 2 buah; (6) terbang besar dan (6) jedor.
6. Tari Tradisional Yogyakarta - Tari Golek Menak
Tari Golek Menak, merupakan jenis tarian klasik, gaya Keraton
Yogyakarta. Tari Golek Menak, mengandung arti menarikan Wayang Golek
Menak. Wayang Golek Menak, merupakan jenis wayang yang dibuat dari bahan
kayu, yang memakai busana, layaknya manusia. Jenis wayang ini
berkembang di Jawa Tengah Bagian Barat dan Jawa Barat. Tarian ini
diciptakan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono IX, insipiasi penciptaan
diperoleh setelah Sri Sultan Hamengku Buwono IX melihat pentas Wayang
Golek Menak di daerah eks-Karesidenan Kedu, Jawa Tengah bagian Barat.
Proses Penciptaan:
Inspirasi setelah melihat pentas wayang golek di daerah eks-Karesidenan
Kedu. Pada tahun 1941
Pengerjaan oleh Tim yang dipimpin oleh KRT. Purboningrat,
anggota 7 orang yaitu: KRT.Brongtodiningrat, Pangeran Suryo Brongto,
KRT. Madukusumo, KRT. Wiradipraja, KRT. Marodipuro, RW.Hemdrowardowo,
RW.Laras Sumbogo, RB. Kuswarogo.
Pagelaran yang pertama, menampilakan 3 karakter yaitu (1) Karakter
putri, untuk Dewi Sudarawerti dan Dewi Sirtupelaeli, (2) karakter putra,
untuk Raden Maktal, (3) karakter gagah, untuk Prabu Dirgamaruta.
Tari Golek Menak ditampilkan dalam 2 tarian: (1) Perang antara
Sudarawerti dengan Sirtupelaeli, (2) perang antara Prabu Dirgamaruta
dengan Raden Maktal
Tarian Golek Menak ini kemudian disempurnakan oleh lembaga seni tari
yang ada di Yogyakarta, yaitu antara lain: (1) Siswo Among Rekso,
(2)Pusat Latihan Tari Bagong Kusudihardjo, (3) Sekolah Menengah
Karawitan Indonesia (SMKI), (4) Mardawa Budaya, (5) Paguyuban Surya
Kencana, (6) Institut Seni Indonesia (ISI)
Tarian ini menggunakan bahasa Bagongan, dan busana yang dipakai yakni busana wayang golek menak.
Demikian Sobat tradisi, 6 tarian tradisional Yogyakarta yang bisa perkenalkan saat ini. Semoga bermanfaat ya...
Sumber : http://kesenianyogyakarta.blogspot.co.id/
Sumber : http://kesenianyogyakarta.blogspot.co.id/
Langganan:
Postingan (Atom)